Kisah Teladan dari Nabi Adam
Kita semua umat Islam tentu
tahu dengan cerita mengenai Nabi Adam yang merupakan manusia pertama yang
diciptakan oleh Allah SWT. Anda pun tahu cerita bahwa berdasarkan kesalahan
Nabi Adam dan istrinya, Siti Hawa memakan buah kuldi, maka
keduanya diturunkan ke bumi.
Akan tetapi tidak banyak dari kita yang mengetahui cerita apa atau
teladan apa yang dapat dipetik dari kisah Nabi Adam as.
1. Siti Hawa adalah sosok istri yang setia dan sabar. Dia mendampingi Nabi Adam sejak dia diciptakan oleh Allah SWT untuk bersama-sma selamanya. Namun kesetiaan dan kesabaran Siti Hawa goyah ketika iblis menggodanya untuk memakan buah kuldi. Sampai-sampai Siti Hawa marah kepada Nabi Adam karena tidak ingin mencoba buah kuldi seperti dirinya.
Ini seakan menuntun semua istri di dunia untuk tetap patuh kepada suami. Jika suami bilang 'tidak', maka jangan membantahnya karena akan ada hal yang buruk terjadi. Dan terbukti, Siti Hawa termakan rayuan iblis membangkang pada Nabi Adam dan Allah SWT sehingga dia diturunkan ke bumi secara terpisah dengan Adam.
2. Sifat Nabi Adam pun juga bisa dijadikan pelajaran. Godaan pria itu ada tiga, yaitu harta, tahta, dan wanita. Nah, Nabi Adam seperti halnya manusia biasa lainnya, dia terkena godaan wanita. Tentu saja ini bukan wanita lain, melainkan istrinya sendiri, Siti Hawa.
Dia bahkan membangkang dari larangan Allah untuk tidak memakan buah kuldi hanya karena tidak ingin melihat istrinya marah. Jelas ini adalah langkah yang salah ketika mengambil tindakan untuk tidak menyakiti orang lain, namun kita justru berdosa kepada Allah SWT.
3. Murkanya Allah usai melihat Nabi Adam dan Siti Hawa melakukan sesuatu hal yang dilarang, membuat Allah menghukum keduanya utnuk turun ke bumi secara terpisah.
Dan di sinilah adanya taubat nasuha. Nabi Adam bertaubat kepada Allah agar diampuni semua dosa-dosanya dan ingin dipertemukan kembali dengan Hawa. Pun Hawa melakukan hal yang sama. Ada pun doa yang dipanjatkan oleh Nabi Adam kala bertaubat untuk meminta maaf kepada Allah adalah:
1. Siti Hawa adalah sosok istri yang setia dan sabar. Dia mendampingi Nabi Adam sejak dia diciptakan oleh Allah SWT untuk bersama-sma selamanya. Namun kesetiaan dan kesabaran Siti Hawa goyah ketika iblis menggodanya untuk memakan buah kuldi. Sampai-sampai Siti Hawa marah kepada Nabi Adam karena tidak ingin mencoba buah kuldi seperti dirinya.
Ini seakan menuntun semua istri di dunia untuk tetap patuh kepada suami. Jika suami bilang 'tidak', maka jangan membantahnya karena akan ada hal yang buruk terjadi. Dan terbukti, Siti Hawa termakan rayuan iblis membangkang pada Nabi Adam dan Allah SWT sehingga dia diturunkan ke bumi secara terpisah dengan Adam.
2. Sifat Nabi Adam pun juga bisa dijadikan pelajaran. Godaan pria itu ada tiga, yaitu harta, tahta, dan wanita. Nah, Nabi Adam seperti halnya manusia biasa lainnya, dia terkena godaan wanita. Tentu saja ini bukan wanita lain, melainkan istrinya sendiri, Siti Hawa.
Dia bahkan membangkang dari larangan Allah untuk tidak memakan buah kuldi hanya karena tidak ingin melihat istrinya marah. Jelas ini adalah langkah yang salah ketika mengambil tindakan untuk tidak menyakiti orang lain, namun kita justru berdosa kepada Allah SWT.
3. Murkanya Allah usai melihat Nabi Adam dan Siti Hawa melakukan sesuatu hal yang dilarang, membuat Allah menghukum keduanya utnuk turun ke bumi secara terpisah.
Dan di sinilah adanya taubat nasuha. Nabi Adam bertaubat kepada Allah agar diampuni semua dosa-dosanya dan ingin dipertemukan kembali dengan Hawa. Pun Hawa melakukan hal yang sama. Ada pun doa yang dipanjatkan oleh Nabi Adam kala bertaubat untuk meminta maaf kepada Allah adalah:
Rabbanaa dhalamnaa anfunsanaa
wainlam taghfirlanaa watarhamnaa lanakunanna minal khaasirin.
Artinya:
"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni diri kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi."
4. Allah SW mengangkat derajat Adam setelah diterima taubatnya. Nah, ini mengingatkan kita bahwa jangan lebih dulu mengeluh dan menyalahkan semuanya jika ada ujian datang dari Allah. Karena hal itu akan menjadi pertanda derajat kita akan diangkat oleh Allah SWT.
Sangat dalam jika kita menyelami hikmah dari cerita nabi Adam. Mulai dari kesetiaan pasangan, kesetiaan pada Allah SWT, pertaubatan, dan apa yang akan terjadi setelah selesainya ujian dari Allah SWT.
Artinya:
"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni diri kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi."
4. Allah SW mengangkat derajat Adam setelah diterima taubatnya. Nah, ini mengingatkan kita bahwa jangan lebih dulu mengeluh dan menyalahkan semuanya jika ada ujian datang dari Allah. Karena hal itu akan menjadi pertanda derajat kita akan diangkat oleh Allah SWT.
Sangat dalam jika kita menyelami hikmah dari cerita nabi Adam. Mulai dari kesetiaan pasangan, kesetiaan pada Allah SWT, pertaubatan, dan apa yang akan terjadi setelah selesainya ujian dari Allah SWT.
Kunjungi juga website Smart Techno yang akan menjelaskan
produk jam digital masjid kami di www.jadwaldigital.com
Sumber::
kisahketeladanan.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar